3 Cara Memberikan Pemahaman Soal Bahaya Rokok pada Anak (Bag.1)
TABLOIDBINTANG.COM - Tidak dapat dipungkiri bahwa merokok, menghirup vape, dan menggunakan produk tembakau lainnya memiliki konsekuensi yang sangat merusak kesehatan. Secara ilmiah sudah jelas, dan tidak ada yang menyangkal fakta itu. Namun, bagamanapun juga produk tembakau masih diperjualbelikan secara legal, meskipun ada bukti kuat tentang bahaya menggunakannya.
Kendati ada batasan usia untuk siapa yang dapat membeli dan menggunakan produk tembakau di berbagai negara, dan beberapa negara baru-baru ini mengubah usia legal perokok menjadi 21 (naik 3 tahun dari 18), faktanya rokok di Indonesia masih diperjualbelikan secara bebas, termasuk untuk remaja dan anak-anak.
Pada 2012 Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menemukan bahwa 7 persen siswa SMP dan 23 persen siswa SMA aktif menggunakan produk tembakau. Sejak 2018, vape menjadi produk pengganti rokok yang semakin populer tidak hanya di kalangan dewasa, namun merambah ke remaja dan anak-anak. Lantas bagaimana cara memberikan pemahaman tentang bahaya merokok dan vape untuk anak?
Vape Tidak Lebih Baik dari Rokok
Banyak remaja yang keliru meyakini bahwa menghirup vape efeknya tidak lebih buruk dari merokok. Ini yang perlu Anda tekankan. Menghirup vape memiliki risiko yang sama buruknya dengan rokok, bahkan pola pikir bahwa vape tidak berbahaya bagi kesehatan justru bisa memperburuk risiko kesehatan pada anak.
Jelaskan bahwa cairan yang digunakan dalam vape tetaplah mengandung nikotin, serta bahan kimia lain yang berbahaya bagi kesehatan seseorang. Meskipun cairan vape biasanya diberikan aroma seperti permen atau buah, yang membuatnya lebih menarik bagi remaja, efeknya sama berbahayanya.
(riz/ari)